Sabtu, 22 September 2012

Apaaalaahh

Pa, ma uniang sakik paruik...

Ku pencet tombol ok, dan sms terkirim. Aku hanya ingin mengabari kedua orang tuaku tentang keadaanku yang memang lagi kurang sehat. Entahlah, akupun tak paham kenapa. Tapi dua hari terakhir memang sepertinya kesehatanku agak terganggu. Awalnya sakit kepala, pusing, berat dan berasa terpukul-pukul, dan berganti menjadi peut perih yang mual. Aku ga tau kenapa, "mungkin karena dapet hari kedua", pikirku.

Hapeku bergetar, ada panggilan dari mama. Aku terima panggilan mama, mama hanya bilang pake minyak kayu putih. Bentar juga sembuh....Aku mengiyakan, dan telpon ditutup.

Belum terlintas apa-apa, ya aku merasa biasa saja. Hanya memang perih dan mual di perutku belum ilang.
Kemudian ada panggilan lagi, ya papa menelponku. Aku ditanya sakit kenapa?Udah berobat atau belum? Jaga kesehatan.Aku ga boleh kenapa-napa. Dan akupun mengiyakan lagi.

Akhirnya aku menyerah dan memutuskan untuk datang ke GMC. Memeriksakan kondisiku, meski dari semalam aku terus-terusan menolak untuk diantar kesana oleh pacarku. Yaa....dia sudah tidak membalas smsku, dari pagi aku sudah aku repotkan untuk menemaniku, ya menemani dengan sms maksudnya. akhirnya kuputuskan untuk meminta bantuan seorang teman, ica namanya. Dan ternyata temanku tengah ada kegiatan, beres-beres kamar. Dia memintaku untuk menunggu, dan aku mengiyakan. Aku menunggu beberapa lama, ternyata belum ada kabar lagi. Aku semakin tidak tahan. Kuputuskan untuk meng-sms pacarku lagi. Dan meminta dia mengantarku ke GMC. Ternyata dia masih dirumah, hanya mungkin tiba ditempatku jam setengah 12. Itu artinya aku harus menunggu lebih lama lagi. Ica sms, yaaa kita udah bisaa berangkat. Akupun membatalkan permintaanku ke mas Faris. Dan dia setuju, hanya minta aku terus mengabarinya.

Kita tiba di GMC. Rame...itu kesan pertama. Ternyata banyak yang sakit. Hahahahahhahhaa.....
Kita menunggu beberapa, dan tiba lah di giliranku. Aku memasuki ruangan pemeriksaan. Aku takut kenapa-kenapa. Takut terjadi sesuatu. Dan Alhamdulillah....cuma magh. Dan ini kali pertamanya aku tau bahwa aku mengidap magh. Tapi syukurlah cuma magh.....

Setibanya di kos, aku meng-sms mama, papa, dan mas Faris. Mas faris membalas smsku. Dan memberikan aku wejangan panjang lebar. Tapi apapun, aku mengartikan itu wujud carenya terhadapku. Entahlah......dia sudah mengambil hatiku. Papa menelponku, dan menanyai kabarku. Aku juga diberi wejangan, jaga diri, jaga kesehatan, aku cuma sendiri disini, tanpa keluarga di jogja. Dan aku mengiyakan lagi. aku tak sampai memikirkan betapa papa menghawatirkanku. Betapa pikiran beliau sangat panjang dan sensitif apabila mengetahiu anaknya sakit. Apalagi berjarak laut seperti ini.

Akupun tertidur, setelah makan dan minum obat. Perutku masih terasa perih. Tiba-tiba aku terbangun kembali. Ada panggilan, Pak Jal. Sahabat papa. sepertinya beliau mendapat bocoran dari papa.Yaa sseperti itulah persahabatan mereka. Hanya sedikit hal yang dirahasiakan. Bahkan untuk hal seperti ini harus dibagi. Aku salut dan bangga papa punya sahabat seperti itu. Dan kekhawatiran yang sama aku peroleh. Wejangan itu lagi yang aku terima. Dan aku kembali menerima semua wejangan itu. Yaaa....aku tau mereka semua menyayangi aku. Akupun kembali tidur.

Ada panggilan lagi, Papa. Ternyata suara mama yang berbicara diseberang sana. kembali menanyakan keadaanku. Aku sudah tidak kenapa-napa. Mama kembali mengulang pesan yang sama dengan sebelum-sebelumnya " Ingat papa sama mama disini, jaga pola makan, jangan makan mie. Jangan sakit2 kaya gini, buat apa kamu kuliah kalo akhirnya sakit dan ilmumu ga berarti apa-apa. Buat apa habis uang banyak buat kuliah tapi akhirnya kamu sakit-sakitan.Mama ga mau kamu kenapa-napa. Kamu jauh nak, ingat pesan mama. Jangan bikin harapan papa sama mama sekedar harapan. Hati mama ga bakala terima kalo kamu kenapa-napa". Mama menangis. Hatiku pilu. Aku membuat orang tuaku begitu khawatir. dan akupun ikut-ikut menagis."Aku ga kenapa-napa, mama ga usah nangis"."Gimana mama ga nangis nak, kamu jauh dan sendiri disana, hati mama ga bisa terima". Yaa....aku hanya bisa mengiyakan. Hanya dihatiku, aku bertekad, untuk perhatian pada kesahatanku juga selain fokus untuk improve diri. Aku ga mau mereka khawatir. Dan tidak mau menhancurkan harapan mereka. Aku harus buat mereka bahagia.

Uniang sayang papa mama jo sadonyo

Kamis, 13 September 2012

Dia sahabatku...aku bukan sahabatnya

Tuhaaan...bersihkan hatiku...jauhkan aku dari pikiran picik dan jahat.....
Tuluskan hatiku yaaa allah...

Rabu, 12 September 2012

Special

Wanna be someone special or Make someone or everyone around you feels special??

Emmm.....mungkin pilihan pertama yang jadi pilihan. Emang sih kedengarannya egois dan selfish banget...#bedanya apa yaa?wkwkkw

Yupp....semua orang pasti ingin di anggap spesial, diperlakukan spesial, diberikan benda-benda spesial, dilibatkan dalam hal-hal yang spesial, berharap hari-hari yang dilalui menjadi begitu spesial dan so many special things else.

Tapi gimana kalau seandainya kamu dihadapkan pada situasi bahwa kamu tidak dispesialkan, hanya di tuntut untuk membuat orang lain disekitarmu merasa spesial? Apakah kamu bakalan bersedih dan merasa tak di anggap? Atau mungkin bakalan timbul sedikit pikiran picik "buat apa sih gue ngespesialin dia, toh gue bukan apa-apa buat dia??". Sebenar salah dan ga salah juga jika muncul pikiran seperti itu dalam benakmu. Namun, itu lah alam. Yaa...alami. Kamu tak bisa  berharap banyak pada sekitar, berharap di spesialkan. Karena harapan yang tak berujung itu hanya merusak hati dan pikiranmu saja. Bahkan akan jadi perusak yang sangat hebat. Kenapa?? Karena itu mungkin akan menimbulkan sifat selfish, atau bahkan mungkin buat kamu jadi jahat, iri, atau mungkin berpikiran buruk terhadap orang yang kamu spesialkan, tapi mereka tidak membuat kamu merasa dispesialkan.

Disinilah titik kamu belajar tentang keikhlasan. Yaa...gimana kamu bisa menerima dengan besar hati bahwa kenyataannya kamu tidak dispesialkan, padahal kamu sudah berusaha menspesialkan orang-orang disekitarmu yang kamu harapkan juga nanti akan menganggap kamu seseorang yang berhak menerima hal-hal spesial darinya. Bagaimana kamu bisa dengan senang hati membuat orang-orang disekitarmu merasa spesial, tanpa harus berharap mereka juga bisa melakukan hal yang sama padamu. Seenggaknya, membuat orang lain senang karena mu itu adalah investasi kebaikan bagimu, biarlah Tuhan yang membalas dengan cara-Nya sendiri. Karena itulah titik belajar bagimu.

Jangan sedih jika orang-orang disekitarmu tidak menjadikanmu spesial, karena apapun...kamu tetaplah seseorang yang spesial dengan segala hal kamu miliki. Jangan menggantungkan spesialnya dirimu hanya dengan perlakuan orang-orang disekitarmu. Karena, kamu adalah kamu dengan segala kespesialanmu. Tetaplah ceria...tertawa...dan ikhlas berbagi hal-hal yang membahagiakan dengan orang-orang disekitarmu hanya dengan mengharap ridho Allah semata untuk kebahagiaanmu dengan membuat orang lain senang karena kamu.

Salam spesial....tersenyumlah..:D


Untuk orang-orang spesial...^^